Thursday, August 8, 2013

10 TRADISI PUASA DAN LEBARAN DI KUWAIT


  1. Perbedaan yang mencolok  terlihat dari kebijakan pemerintah Kuwait yang secara ketat menetapkan ketentuan-ketentuan hukum berkaitan dengan pelaksanaan puasa di bulan Ramadhan. Ada peraturan pemerintah yang melarang orang makan dan minum di sembarang tempat ketika saat ibadah puasa sedang berlangsung. Bila ketahuan makan dan minum, maka orang tersebut akan ditangkap dan diberi sanksi. sanksi yang diberikan masih tetap bersifat edukatif..
  2. Restoran-restoran atau rumah-rumah makan dilarang buka pada siang hari
  3. Suasana malam-malam Lailatul Qadar, atau malam-malam mulai tanggal 21 Ramadhan di negara kawasan timur tengah itu juga nampak berbeda. Di Indonesia terutama di Jawa termasuk Yogyakarta, malam 21 Ramadhan juga disambut dengan sebutan malam selikuran. Mulai malam selikur sampai malam terakhir Ramadhan, banyak yang meningkatkan ibadah di masjid dengan harapan akan mendapatkan Lailatul Qadar. Masjid-masjid akan dipenuhi orang-orang yang beribadah malam sampai pagi. di Kuwait jauh lebih spesifik dan istimewa lagi. Suasana kekhusukan Ramadhan di Kuwait baru terasa sekali setelah tanggal 21 Ramadhan. Pemerintah Kuwait juga memberikan perhatian yang khusus, dengan memberikan instruksi kepada rakyatnya untuk menyemarakkan suasana malam-malam Lailatul Qadar tersebut. Pemerintah membuat edaran yang disebarkan ke seluruh penjuru negeri. Bahkan Kedubes-kedubes negara Islam lainnya yang ada di Kuwait juga diberi edaran untuk ikut berpartisipasi menyemarakkannya. Setelah tanggal 21 Ramadhan itu, masjid-masjid sepanjang malam dipenuhi jemaah yang bertadarus dan berzikir
  4. Pemerintah Kuwait juga memberikan perhatian yang khusus, dengan memberikan instruksi kepada rakyatnya untuk menyemarakkan suasana malam-malam Lailatul Qadar tersebut. Pemerintah membuat edaran yang disebarkan ke seluruh penjuru negeri. Bahkan Kedubes-kedubes negara Islam lainnya yang ada di Kuwait juga diberi edaran untuk ikut berpartisipasi menyemarakkannya. Setelah tanggal 21 Ramadhan itu, masjid-masjid sepanjang malam dipenuhi jemaah yang bertadarus dan berzikir
  5. Perhatian rakyat Kuwait terhadap pelaksanaan zakat di bulan Ramadhan juga sangat luar biasa. Karena penduduknya dalam keadaan makmur atau hidup berkecukupan, maka perhatian mereka terhadap berzakat atau bersedekah sangat tinggi. Di bulan Ramadhan semangat dan aktivitas orang-orang Kuwait dalam berzakat atau bersedekah cukup menakjubkan. Mereka tidak ragu-ragu mengeluarkan zakat maupun bersedekah dalam jumlah besar kepada orang-orang yang dipandang memang pantas menerimanya  Bahkan, kedermawanan orang Kuwait dalam soal berzakat dan bersedekah tidak hanya dilakukan di dalam negerinya sendiri, tetapi juga sampai lintas negara. Orang Kuwait banyak yang mengirimkan zakat dan sedekahnya ke negara-negara muslim yang miskin.
  6. Takbiran, takbiran hanya akan terdengar di pagi hari sebelum solat id
  7. Suasana Lebaran atau Idul Fitri di Kuwait dengan di Indonesia juga sangat jauh berbeda. Di Indonesia, suasana Idul Fitri terasa begitu semarak dan meriah. Di malam Lebaran saja kemeriahan sudah terlihat. Kemudian di hari lebarannya, sehabis sholat Idul Fitri, diramaikan dengan acara silaturahmi atau saling kunjung-mengunjungi antara satu sama lain, untuk bermaaf-maafan. Di rumah-rumah warga terdapat kesibukan menyiapkan beragam makanan dan minuman untuk menyambut para tamu. Para pemimpin atau pejabat, dari tingkat nasional atau pusat, provinsi sampai kabupaten dan kota membuka acara yang disebut Open House. Memberi kesempatan kepada warganya untuk datang bersilaturahim. Misalnya, Presiden membuka open house, Gubernur dan juga Bupati serta Walikota melakukan hal yang sama. Pendek kata, Lebaran di negeri kita benar-benar meriah. Berbeda dengan di Kuwait. Di sana pada saat Idul Fitri, sehabis sholat Ied, warga akan pulang ke rumahnya masing-masing, atau sibuk berlibur dengan anggota keluarganya. Di Kuwait  tidak ada tradisi silaturahim atau kunjung-mengunjungi antara satu sama lain di saat Lebaran itu. Tidak ada pejabat atau pemimpin yang membuka acara open house. Akan tetapi berbeda dengan Idul Adha. Di Kuwait, seperti negara-negara Timur Tengah lainnya, suasana Idul Adha jauh lebih meriah dan semarak dibanding Idul Fitri. Salah satu nilai positif yang nyata adalah meningkatnya semangat kedermawanan warga Kuwait di bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan benar-benar mereka yakini sebagai bulan untuk beribadah dan beramal. Karena itu selain beribadah, mereka melipatgandakan sedekah atau menaikkan sikap kedermawanan mereka untuk memberi atau membantu kepada sesame. Sifat kedermawanan masyarakatnya yang sangat tinggi itu tentunya pantas dicontoh oleh masyarakat di Indonesia, terutama mereka yang tergolong mampu atau berkecukupan. Apalagi di negeri kita ini masih banyak sekali masyarakat yang hidup serba kekurangan, hidup di bawah garis kemiskinan dan terkebelakang.
  8. solat id, biasanya di lapangan besar terbuka yang jauh-jauh hari disetiap masjid diberitakan bahwa tempat pelaksanaan shalat Eid dilapangan yang ditunjuk pemerintah.   Khusus beberapa masyarakat  asing yng tinggal di Kuwait mereka mengadakan tempat khusus untuk pelaksanaan Shalat Eid.  Seperti warga Pakistan, India, Bangladesh, pun Indonesia. Mesjid Indonesia satu-satunya di Kuwait    ada didaerah Riggae, disanalah masyarakat Indonesia mengadakan shalat Eid, dengan kebisaan pakaian Indonesia Koko busana muslim, pakaian batik, ada juga yang pakai sarung dan peci yang malambangkan khas budaya Indonesia. Dan selesai shalat, dilanjutkan denganm budaya salam-salaman dan ditutup dengan makan bersama di lapangan luas.
  9. open house dan silaturahmi. Setiap lebaran di wisma duta selalu ngadain open wisma   dr pagi setelah solat id sampai sore, kalo mo liat pas puncak2 nya orang kumpul sekitar jam 10 pagi ampe tengah hari dan  especiali  salaman  sungkeman ma pa duta besar RI.  Open house juga sering diaadakan dari rumah kerumah selama 2-3 hari lebaran. Tuan rumah biasanya menjamu ampe tengah malam, dengan makanan favorite yang jarang ditemui seperti ketupat, opor ayam, bakso, sate, lontong dan lain-lain.
  10.  Libur lebaran bisa 4 atau lima hari, tergantung kapan 1 Syawwal dimulai

Comments :

0 comments to “10 TRADISI PUASA DAN LEBARAN DI KUWAIT”

Post a Comment

Waktu dan Cuaca Kuwait

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by PERWIRA KUWAIT, Admin By Asep Pahrudin