Uang palsu, Kuwait Dinar, berkeliaran !!!

Dalam waktu bersamaan, ketika almarhum bapak mustainuddin saat mau mengakhiri hidupnya, pak Bram ketua rombongan dapat telepon dari anggotanya Mujip Salam. "Pak aku mau di bawa ke penjara polisi", aku sekarang di Sultan Center Mangaf. TErgesa-gesa dan kaget, ya udah aku kesitu sekarang, tegas pak Bram. Sebelum berangkat pake taxi, dia menitipkan ke teman-temannya supaya pak Mustainuddin yang lagi sakit dijaga. Ketika melihat mujip dikawal beberapa orang polisi di luar Sultan Center Mangaf, pak Bram cuma bisa melihat mujip dimasukin ke mobil Poisi. "Saya ga diperkenankan oleh mereka untuk mendekati pak mujip, saya ikuti mobil itu kemana pergi, tak taunya ke mahpar (penjara) abu khaifa". Kumasuk dengan sopan dan menjelaskan perihal kedatangan saya, bahwa dia itu adalah anak buah saya dan dia tidak bisa ngomong bahasa arab. Salah satu dari petugas bilang, dia membawa uang haram (red, palsu). Lalu kami diperkenankan bertemu, degan panjang lebarnya mujip menjelaskan.

Aku disangka bawa uang palsu ketika belanja di Sultan Center Mangaf, tandas Mujip. Uang yang dikasih pak Bram 20 KD buat belanja oleh-oleh persiapan malam besok pulang ke Indonesia, aku belanjain di Mahammed dan sisanya ada kembalian beberapa uang sedinar dan selembar sepuluh dinar. Kemudian belanja di Sultan, ketika aku ampe kasir yang jaga orang Philipin tidak ada apa-apa, sesampainya diluar 5 meter dari pintu, aku dipanggi security dan kasir itu, dikerumuni beberapa dari petugas Sultan, aku ngerti omongan mereka bahwa aku bawa uang palsu. Aku gugup dan kaget, makanya aku telepon Bapak, itu juga setelah diijinkan.

Setelah tau permasalahannya, Pak Bram dipanggil oleh kepala penjara Polisi. Dia meminta pak Bram untuk menjelaskan kenapa itu bisa terjadi. Dengan wajah tenangdan berwibawa, pak Bram berkata, "Aku salah satu yang dipercaya oleh PT Kami PCIC sebagai pimpinan dari mereka, kami kerja disini dengan visa touris 3 bulan lamanya, dan mau berakhir akhir bulan ini. Anak itu"Pak Mujip" dan beberapa teman lainnya, besok malam 16 Desember 2007 mau pulang ke Indonesia karena dah selesai masa kerja di Kuwait. Nah, dari perusahaan kami memberikan uang masing-masing 20 KD untuk keperluan belanja beli oleh-oleh, uang selembaran 20 KD didapat dari Money Changer setelah aku tukar dari Dolar Kedinar, dolar itupun yang didapat dari PCIC. Lalu mereka belanja ke Mahammed dan seterusnya sesuai yang dijelaskan oleh Mujip.

Tak lebih 10 menit saya menjelaskan, Mujip Salam dibebaskan oleh mereka, tampak perasaan lega dari wajah mujip.

Hingga berita ini dimuat, Pak Mujip Salam sudah berada di Indonesia bertemu keluarganya yang tercinta. Dia berangkat malam tadi 16 Desember 2007.

Bgi rekan-rekan yang membaca informasi ini,.... take care bagi yang suka belanja dan Pihak yang berwenang sudah mengetahui keberadaan uang palsu di Kuwait ini, buktinya pak Mujip dibebaskan begitu saja setelah dijelaskan, artinya kasus ini sudah sering ditemukan oleh pihak pemerintah, dan kayaknya mereka tidak tinggal diam untuk melacak dan mengumpulkan siapa dibelakang semua ini.