HILTON REGENCY

TASYAKURAN ALA VILLA 506
(HILTON REGENCY)


Bertepatan dengan hari jumat tanggal 28 november 2008, semua anggota perwira mendapatkan undangan dikediaman Bpk.Deny sekeluarga. Aku bersama tiga teman yang lain merasa sangat senang atas undangn tersbut. Sepanjang perjalanan kita berempat bertanya-tanya apa yg ada didalam Hilton regency. Selama ini kita melewati diluarnya saja yang hanya tampak papan Hilton regency.


Sore itu tepatnya pukul 3 waktu setempat kita berempat berangkat dengan mas Budi yang selalu setia menjemput. Selang 15 menit akhirnya kita sampai di Hilton regency. Dari kejauhan kelihatan papan nama beserta security yg berjaga-jaga. Begitu sampai di gerbang masuk, langsung salah seorang security menyapa ‘slonek?’. Sementara dua security yg laen memeriksa mobil mas budi menggunakan alat detector. Mereka kemudian mempersilahkan akan tetapi selang kurang dari 50 meter ada security lg yg berjaga.
Setelah melewati pemuda beseragam dan berbadan tegap rasanya lega. Mobil mas budipun beranjak tapi saat itu pula kita terbengong. Kita langsung disambut dengan bangunan megah ala starbucks beserta plazanya. Mas Budi terus mengemudi dan tanpa disadari kita merasa tidak berada dikuwait lagi. Hal tersebut dikarenakan pandangan kita menjadi hijau. Tanaman disana sini menghiasi beserta hamparan rumput yag hijau.
Lingkungan Hilton regency sungguh sangat asri nan damai. Ditambah dengan penataan lingkungan yang memadai menjadikan kita tambah betah berlama-lama. Semua bangunan rumah mempunyai model arsitektur yang sama. Tampak oleh kita hanya berbentuk kotak dari luarnya dan tidak begitu besar. Sampai akhirnya kita sampai di villa 506 tempat kediaman Bpk. Deny sekeluarga.

Saat itu kita termasuk orang pertama yang datang dirumah beliau. Kita dipersilahka masuk diruang tamu dengan desain interior yang modern. Kitapun dibuat terkejut karena rumah yg tampak kecil ternyata cukup luas didalamnya. Tanpa basa basi kita minta izin ke musholla keluarga untuk sholat ashar. Setelah itu kita keluar diveranda belakang sambil menunggu undangan yang lain. Veranda belakang berhadapan langsung dengan pantai lepas yang berselimutkan pasir putih nan elok.

Tepat dipembatas rumah dengan bibir pantai ada jalan kecil untuk pejalan kaki. Waktu itu juga tampak bule sedang asyik jogging sambil memakai speaker kecil yang menempel dikedua telinganya. Tak terasa kita sudah duduk selama 30 menit dengann suhu yang cukup dingin. Para undanganpun sudah berdatangan sehingga acara siap untuk dimulai.
Dalam villa berukuran 27x118 m itu semua undangan memadati ruangan. Kurang lebih 80 tamu yang hadir terbagi atas bapak2, ibu2 dan anak2 termasuk kita yang masih om-om. Acara dibagi menjadi dua yakni pengajian untuk bapak2 beserta ibu2 dan pengajian untuk anak2 (TPA). Tema pengajian untuk bapak2 adalah sesuai dengan tujuan tasyakuran keluarga. Dalam hal ini Bpk. Deny beserta istri hendak menunaikan rukun islam yang ke-5 yakni ibadah haji.

Pengajian untuk bapak2 beserta ibu2 ditempatkan diruang tamu dan ruang keluarga. Pengajian tersebut dipimpin atau diberikan oleh ustadz yang pake disdasa dimana beliau kerja di Oil Company. Sementara TPA untuk anak2 dibagi menjadi 3 tempat yakni,dimusholla,dilantai 2 dan lantai 3. Sementara aku kebagian dilantai 2 bersama temanku Aim, Anan, Abdurrahman dan husein. Selang 30 menit pengajian dihentikan sementara karena sudah masuk waktu maghrib. Kemudian semua undangan yang laki2 sholat berjamaah diruang tamu. Sementara ibu2 sholat berjamaah dikamar yang sudah dipersiapkan oleh empunya rumah.

Setelah sholat acara pengajianpun dilanjutkan kembali selama lebih kurang 1 jam, baik untuk bapak2 mapun anak2. Setelah itu acara dilanjutkan dengan ramah tamah dengan makan bareng ala prasmanan. Semua hidangan bernuansa Indonesia banget, lebih khususnya masakan sunda mendominasi. Kita makan bersama- sama sambil bercerita baik mengenai seputar pekerjaan, Kuwait maupun negeri kita tercinta Indonesia . Samapai pada akhirnya satu persatu undangan berpamitan untuk pulang, begitu juga kita tentunya.

Sumber: Kiriman email akhi Habib (achmed al-wahedy)