Catatan Ringan buat kita, MU mirip Real Madrid

Kompetisi Liga Perkibar Kuwait 2007 yang sudah selesai beberapa waktuyang lalu, menjadi cermin introspeksi yang sangat jelas bagi kita. Sebuah pentas yang bukan saja menjadi sarana pecinta olahraga sepakbola , melainkan pula secara tidak langsung, telah menjadi parameter untuk menilai perkembangan kemajuan dibidang olahraga masyarakat yang ada di Kuwait. Bermunculannya pendatang baru yang belakangan ini menginjakkan kaki mereka ke Kuwait untuk bekerja menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam memeriahkan persepakbolaan di Kuwait dan pula munculnya klub-klub baru.
Manggaf United (FC MU) adalah klub yang bisa dibilang berprestasi, melihat perkembangan MU ditahun 2002 Cuma underdog, lalu 2003 hanya masuk perempat final aja dan melaju ketahun berikutnya 2004 ampe semi final, 2005 meraih gelar juara ke-3 dan meraih gelar Champion di 2006, tahun ini 2007 sebagai runner-up.
Klub kita ini unik dari klub yang lainnya, antara lain masyarakat Indonesia yang ada di Kuwait yang terbesar jumlahnya ada di Ahmadi (klub kita) dengan lapisan masyarakat ekonomi rendah, menengah ampe kaya.Mereka yang bekerja diberbagai bidang; pembantu rumah tangga, supir, nelayan, pelayan toko, agency, penerbangan, restaurant, rumah sakit, minyak dll. Telah memberikan kontribusi bagi majunya prestasi baik dari kualitas dan kuantitas yang tentunya didukung oleh adanya kesadaran material dari berbagai element diatas serta adanya beberapa sponsor yang siap membantu dalam beberapa kegiatan.
Tetapi apa nyana. Ada kekecewaan yang muncul, betapa tidak MU bisa dibilang CLUB MIRIP REAL MADRID yang setiap saat ada pembelian pemain luar negeri seperti Thailand dan anehnya setelah selesai liga ada pemain yang mau pindah atau gabung ke klub lain, Ada beberapa masalah pelik yang harus dibenahi:

Tetap prima dalam berlatih
Kini semua kita sudah seharusnya menyadari, dalam tradisi persepakbolaan kita, betapa besarnya peluang positif yang selama ini telah kita sia-siakan, karena kita belum sungguh-sungguh berkomitmen dalam berolahraga. Mengimpikan kita sebagai pemain yang handal dapat saja dicapai dengan mengembangkan industri sepakbola kita dengan sungguh-sungguh. Karena pada prinsipnya, kita tidaklah terpaut jauh secara fisik dibandingkan dengan pemain nasional Kita (barangkali) hanya kalah komitmen dan belum punya etos kerja yang disiplin dan jujur, meskipun kita jauh lebih berumur dari mereka. Tetap prima dalam berlatih yang musim panas ini tentunya sarananya di stadion.

Benahi MU
Jika hendak sistematis, sebenarnya semua problem persepakbolaan akan selalu bermuara pada satu pihak, yakni sang pengaturnya: Pengatur dalam latihan, pengatur pemain dan permainan dan lain-lain. Yang diharapkan tidak adanya anggota yang metoeeng (red;).
Selamat berkarya dan berprestasi FC MU!!!